Rabu, 09 April 2014

Pemilu "caleg vs rakyat"

pemilu adalah suatu cara yang dilakukan untuk memilih wajah baru dan pemimpin baru dalam sistem demokrasi. dengan dilakukannya pemilu ini maka, diharapkan bisa memberikan dampak perubahan bagi bangsa dan negara dalam kehidupan bermasyarakat.



di indonesia sendiri sementara melaksanakan pemilu yakni pada tanggal 9 april 2014, pada tahap pertama ini dilakukan pemilihan untuk memilih para wakil rakyat akan terpilih sebagai anggota dewan baik di DPRD DPD maupun DPR RI. 

para anggota dewan yang terpilih ini akan menjalankan fungsi legislasi ataupun fungsi membuat peraturan di DPR untuk kemudian disodorkan pada masyarakat untuk dilaksanakn sebagai mana mestinya. hingga fungsi regulasi ini, bisa dikatakan adalah hal terpenting dalam bagian trias politika yang dimiliki demokrasi.

namun, sebelum menjadi anggota dewan, tentunya mereka harus melewati proses pemilihan yakni dengan pemilu legislatif, nah orang-orang yang terhimpun dalam meraka yang ingin menjadi wakil rakyat di DPR ini kemudian biasa kita kenal dengan sebutan "caleg".

caleg sangat erat kaitannya dengan rakyat, karena setiap caleg sudah pasti membutuhkan dukungan untuk menang dalam pemilu, bermacam usaha diempuh untuk mempromosikan diri pada masyarakat hingga rakyat mau memilih dirinya menjadi wakil rakyat di DPR. 

dari proses ini sering banyak timbul masalah karena seperti ada sebagian caleg yang kemudian melakukan aktivitas curang dalam memenangkan jumlah suara yang diperoleh dari rakyat, seperti membagikan uang, kaos maupun sembako sebagai cara untuk mencitrakan diri dalam masyarakat, hingga sosoknya terlihat seperti pemimpin yang pantas untuk memimpin masyarakat.

memang hal demikian bisa kita angap wajar saja, namun bagaimana kemudian praktek seperti ini justru membuat masyarakat semakin terpuruk dengan keadaanya. dalam artian bahwa orang yang merasa senang perlakuan tersebut tentunya akan berusaha membantu, sampai mensosialisasikan sosok tadi kemasyarakat lain. karena sudah merasa bahwa kalau sosok tadi yang memimpin maka akan melakukan apa yang mereka lakukan sebelum menjadi anggota dewan.

akan ada rasa ketergantungan dari rakyat dengan praktek seperti ini, hingga membuat rakyat kita justru terjerumus dalam "ketergantungan" pada calon tadi. 

sementara kita ketahui bahwa kebanyakan calon legislatif kemudian setelah mereka sudah terpilih. toh, sibuk sendiri dengan urusan dan tugas sebagia wakil rakyat seperti dalam hal program pemerintah yang harus dijalankan, mereka bisa saja terikat dengan aturan yang berlaku dan mereka tidak bisa melakukan apa yang pernah mereka lakukan sebelumnya. 

ketika situasi seperti ini berlangsung maka massa yang mendukung mereka tadi tentulah akan kecewa karena yang mereka dapatkan tdak seperti apa yang mereka inginkan sebelumnya. mereka yang awalnya akur dengan calon pemimpin mereka setelah si calon sudah terpilih yang terjadi malah sebaliknya. caleg lah yang menjauhi mereka. waktu 1 jam saja untuk bertemu para pendukung mereka seperti sangat sulit dilakukan...

yah, begitulah pertentangan antara si caleg dengan si rakya dalam praktek pemilu ...

1 komentar: