Senin, 23 Maret 2015

Lapas Terlalu Mewah Untuk Mereka Yang Berduit

CeritaKehidupan - Lembaga Pemasyarakatan yang ada untuk mereka yang melakukan pelanggaran terhadap hukum, pada kenyatannya tidak terlalu memberikan efek jera bagi mereka yang memiliki duit banyak yang diceploskan kedalam jeruji besi.

lapas mewah


Sudah banyak kita saksikan di media saat orang-orang yang miliki uang lebih bisa mendapatkan fasilitas mewah dalam lapas saat mereka menghabiskan masa hukuman yang dijatuhi kepada mereka. Dalam beberapa penertiban yang dilakukan petugas dalam lapas ditemukan bahwa banyak narapidana yang memiliki fasilitas layaknya hotel dalam kamar tahanan.

Ternyata, mereka yang mendapatkan fasilitas tersebut memiliki koneksi dengan petugas dalam lapas, bahkan fasilitas tersebut disediakan oleh oknum yang bertugas dalam lapas tersebut, sungguh ironis bagaimana orang-orang yang seharusnya bisa mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatan justru bisa menikmati masa-masa hukuman.

Ini sangat berbanding terbalik dengan masyarakat yang tidak melakukan tindak pidana, justru harus terus menikmati kesengasaran meskipun bisa bersikap baik di mata hukum.

Lapas Dengan Fasilitas Mewah


Ada banyak kasus yang bisa menjadi bukti bagaimana fasilitas mewah itu diperjual belikan dalam lapas sebagai contoh, pelaku pidana korupsi, gayus tambunan yang sejatinya masih memiliki masa tahanan tetapi dia bisa dengan leluasa bepergian ke bali kala itu untuk menonton pertandingan tenis, dengan cara menyamar meskipun masih dapat dikenali oleh orang lain.

Bahkan bukan cuma gayus, ada juga semisal artis dan lain-lain. Ini membuktikan bahwa memang ada praktek seperti ini dalam lapas, selama orang tersebut memiliki uang semua bisa dilakukan dan dibeli.

lapas mewah


Kasus yang terbaru adalah kasus tindak pidana narkoba yakni Ola, saat ditangkap karena membawa sejumlah barang narkoba pada tahun 2000 di vonis mati oleh pengadilan, tetapi pada tahun 2011 mendapatkan grasi dari presiden dengan hukuman sebelumnya yakni hukuman mati menjadi hukuman seumur hidup.

Pada tahun 2015 baru-baru kemudian Ola diperiksa kembali karena kasus narkoba yang ternyata masih dilakukannya meskipun dalam penjara, karena Ola diketahui memiliki jaringan narkoba yag sangat luas dan dia memiliki koneksi dengan mereka semua.



Dengan hasil bisnis yang diyakini dengan jumlah yang besar, sudah seharusnya Ola mendapatkan hukuman sepantasnya, namun pada kenyataannya Ola kembali lolos dari vonis mati untuk kedua kalinya.

Dalam lapas, Ola sendiri dipanggil dengan nama "jenderal" oleh penghuni lapas lainnya, karena memang ia memiliki kuasa dalam lapas, bahkan seorang sipir penjaga lapas yang pernah menegur Ola justru harus menerima semprotan balik dari Ola.

Praktek seperti ini, seharusnya bisa dihilangkan sehingga setiap orang yang akan melakukan kejahatan bisa berpikir dan bisa mengurungkan niatnya tersebut, Namun jika melihat fakta ini maka orang-orang yang memiliki kekuatan seperti materi maka lapas akan dilihat seperti tempat hukuman biasa dan bisa dimanipulasi sesuai dengan yang diinginkan.

Semoga hal seperti ini bisa secepatnya diperbaiki, dan hukuman yang diterapkan bisa benar-benar memberikan efek jera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar