Rabu, 19 November 2014

Edisi Kisah Kehidupan

Cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan cerita, tempat, kisah serta tokohnya, itu hanyalah kebetulan. Apabila kisah berikut benar adanya dengan kehidupan nyata, maka kita hanya bisa untuk introspeksi diri dan berusaha untuk merubahnya.

Hukum Haruslah Ditegakkan

Disudut sekolah dijam istirahat kini sangat ramai dengan banyak anak sekolah yang menghabiskan waktunya dengan bercerita maupun bermain bersama teman-teman. Ada yang mulai memainkan bola di lapangan sempit halaman kelas, ada yang bercerita dengan topik utama tentang cerita sinetron semalam dan sebagian lainnya berbondong-bondong masuk kedalam kantin sekolah untuk mengisi perut yang sedari tadi ingin di isi.

Hukum Haruslah Ditegakkan
Hukum Harus Ditegakkan

"tak bisa berpikir jika perut kosong" katanya, begitulah pemandangan dan rutinitas di Sekolah Menengah Pertama Dua puluh Satu Suka Prestasi.

Tak ada yang menarik karena begitulah umumnya keadaan disekolah lanjutan sekolah dasar tersebut. tidak ada yang berinisiatif untuk melakukan hal-hal baru yang bisa membuat prestasi dan keterampilan siswa meningkat.

"radit ternyata sudah tidak cinta lagi dengan ratna, karena sudah bosan melihat tingkah ratna yang selalu tdak pernah perhatian" seru dewi dengan semangat pada teman-temannya yang sedang menceritakan penggalan sinetron semalam. "ahh, serius padahal radit dan ratna itu pasangan yang cocok loh " Dina menimpali, sebagian lainnyapun ikut mendukung perkataan Dina dan mulai menyangsikan cerita Dewi.



Lagi-lagi begitulah keadaan siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Dua puluh satu ini, untung baiklah karna siswanya tercatat tidak pernah terlibat dengan pihak kemanan, perihal penggunaan Narkoba maupun Perlakuan Seks bebas yang tengah marak melanda anak sekolah negeri ini.

Bunyi bel pertanda jam pelajaran telah usai terdengar cukup nyaring, ditengah sunyinya suasana sekolah siang itu, beberapa menit kemudian siswa-siswi mulai keluar dari ruang kelas dan berlarian menuju gerbang sekolah untuk segera bertemu dan bergabung kembali kerumah masing-masing. Begitu juga dengan Dewi dan Dina siswi kelas satu ini, yang sudah menjadi teman dari SD tampak sumringah karena jam pelajaran untuk hari ini akhirnya selesai juga.

"Dew, yuk kita jalan pameran nanti malam, itung-itung bisa nambah pengetahuan dari pada cuman nonton sinetron terus, gimana? " Dewi menjawab dengan anggukan pelan menyetujui ajakan dari Dina.

Beragam kesenian lokal berupa pakaian, alat rumah tangga sampai makanan tradisional khas daerah sekitar menjadi pajangan yang menghiasai stand-stand di pameran tradisional malam itu, Dina dan Dewi sangat menikmati hiburan akan pengetahuan malam itu.

Malam pameran itu ternyata dua sahabat ini tidak hanya berdua, mereka ditemani teman laki-laki yang juga sahabat mereka waktu SD dulu akan tetapi berbeda sekolah ketika mereka lulus. setelah puas berjalan-jalan melihat suguhan acara malam itu, mereka pergi ke suatu tempat hanya untuk bercerita masalah-masalah mereka saat ini.

Malam itu ternyata tidak berakhir dengan bahagia, rombongan petugas yang bertugas mengamankan daerah sekitar mengangkut sahabat ini menuju kantor untuk menjalani pemeriksaan.

Cerita sesungguhnya tidak sampai disitu saja akan tetapi itu hanya permulaan saja, setelah mereka ditangkap tanpa alasan yang cukup jelas menurut Dina, Dewi dan teman-temannya.

Ada perlakuan yang tidak manusiawi yang dilakukan oleh para petugas, ketika dua sahabat ini dipanggil masuk kedalam suatu ruangan untuk menjalani pemeriksaan, karena didalam ruangan tersebut sudah berkumpul banyak petugas dan melakukan hal yang tidak senonoh kepada dua remaja ini.

Pada akhirnya, mereka hanya bisa pasrah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar